BERITA

Berkat Kertas Bekas, Peserta Ini Dapat Jempol dari Bupati Rendra

MALANGTIMES – Berbeda dengan hari biasanya, hari ini para pengunjung Pantai Balekambang bisa berwisata sekaligus berkarya. Dalam memperingati Hari Jadi Ke-1258 Kabupaten Malang, berbagai agenda akbar digelar. Salah satunya Lomba Cipta Kreasi Daur Ulang yang diselenggarakan Minggu (16/9/2018).

Pada acara yang melibatkan 1.500 peserta dari 300 instansi SMP negeri maupun swasta se-Kabupaten Malang ini, semua partisipan tampak bersemangat untuk menghasilkan karya dari bahan dasar sampah organik dan non-organik. Melihat antusias yang begitu tinggi, Bupati Malang Dr H Rendra Kresna tidak canggung saat melihat sederet persiapan peserta lomba. Bahkan pria yang juga menjabat ketua DPW Partai Nasdem Jawa Timur ini memberikan apresiasi tinggi kepada para peserta. Salah satunya kepada perwakilan SMP Aisyiyah Boarding School Malang.

Guru pembina SMP Aisyiyah Boarding School Malang Moh. Anis menuturkan, pihaknya tidak ingin setengah-setengah dalam berpartisipasi pada ajang tahunan ini. Satu minggu sebelum acara, pihaknya mengimbau seluruh siswa untuk mengumpulkan sampah yang ada di sekitar lingkungan sekolah.

Hasilnya, berbagi sampah organik maupun non-organik, mulai dari botol plastik, gelas plastik, koran, kardus, hingga kertas bekas print, terkumpul. “Kami ingin membuktikan jika sampah bisa diubah menjadi karya yang menarik,” terang Anis saat ditemui MalangTIMES, Minggu (16/9/2018).

Anis menambahkan, sampah yang sudah terkumpul tersebut disusun rapi pada sebilah bambu. Dari berbagai hiasan yang terpasang, ada karya menarik yang dipajang untuk memeriahkan Lomba Cipta Kreasi Daur Ulang kali ini. Yakni topeng khas Malangan.

Bermodalkan balon, Anis dan para siswa didikannya membuat kreasi topeng. Setengah sisi balon yang sudah diisi udara ditempeli kertas bekas. Sedangkan bagian depan kertas dicat sedemikian rupa sehingga menyerupai warna topeng khas Malang. “Melalui karya ini, kami ingin mengenalkan kebudayaan khususnya topeng malangan, kepada generasi muda,” imbuhnya.

Karya berbahan dasar sampah ini kemudian dipasang ke bambu setinggi 2,5 meter, yang menyerupai bentuk sayap burung. Sepintas ornamen yang dikenakan Niken Pramudita ini, tidak nampak jika terbuat dari hasil daur ulang sampah. Hasilnya tidak mengecewakan.

Para pengunjung, termasuk dewan juri, tampak terpukau. Bahkan Bupati Malang Rendra Kresna juga terlihat bangga ketika melihat karya tersebut. “Bagus, ide ini kreatif karena mengangkat ikon Kabupaten Malang,” kata Rendra sambil mengacungkan jempolnya. (*)

Sumber: malangtimes

Lembaga pendidikan khusus putri (Perempuan) Menengah Pertama dan Menengah Keatas yang berasrama/pondok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *